JAKARTA — Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, mendorong seluruh lembaga ekonomi di kawasan transmigrasi memperkuat aktivitas usaha dan beradaptasi dengan perkembangan ekonomi digital. Hal itu disampaikan saat membuka Bootcamp Penguatan Kelembagaan Ekonomi Transmigrasi di Kemayoran, Jakarta, Kamis (20/11/2025).
Kegiatan yang berlangsung selama empat hari ini diikuti 193 peserta dari 15 kabupaten transmigrasi, terdiri dari pelaku usaha di 30 lembaga ekonomi, seperti koperasi, UMKM, BUMDes, dan Gapoktan.
Akses Modal Hingga Rp30 Triliun Lewat PNM
Dalam sambutannya, Viva Yoga mengungkapkan bahwa Kementerian Transmigrasi tengah menjajaki kerja sama dengan Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk memperluas akses permodalan bagi warga transmigrasi. PNM disebut memiliki dana sekitar Rp30 triliun yang dapat dimanfaatkan masyarakat.
“Sudah ada warga transmigrasi yang menikmati bantuan permodalan dari PNM,” ujarnya. Ia optimistis kerja sama lewat MoU Kementrans–PNM nantinya akan menambah jumlah warga yang menerima fasilitas pinjaman.
Viva Yoga menegaskan bahwa PNM siap mendukung pengembangan ekonomi produktif di kawasan transmigrasi. “Uangnya sudah ada, tinggal Bapak Ibu di lembaga ekonomi menentukan program apa yang ingin dijalankan,” ujarnya.
Dorong Transformasi ke Ekonomi Digital
Wamen Viva Yoga meminta lembaga ekonomi transmigrasi bergerak lebih adaptif dengan memanfaatkan teknologi digital. Ia mencontohkan bagaimana perusahaan berbasis digital mampu menguasai distribusi barang dan jasa dengan keuntungan besar.
“Ide dan kreasi dalam berusaha itu penting, terutama untuk ekonomi digital, agar mampu bersaing dan terhubung dengan pasar yang lebih luas,” ucapnya.
Dukungan Kementerian Perdagangan
Selain PNM, pemerintah juga menyediakan berbagai fasilitas program lain. Kementerian Perdagangan, misalnya, memiliki program Desa Ekspor yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha di kawasan transmigrasi untuk memasarkan komoditas unggulan ke luar negeri.
“Kementrans siap memfasilitasi bila Bapak Ibu ingin melakukan ekspor,” tegasnya.
Perekonomian Rakyat sebagai Penopang Utama
Viva Yoga mengingatkan pentingnya keseriusan warga transmigrasi memanfaatkan berbagai bantuan pemerintah. Menurutnya, lembaga ekonomi di desa seperti BUMDes, koperasi, UMKM, dan Gapoktan merupakan wadah pemberdayaan yang bersifat sosialistis dan komunal.
“Pengalaman membuktikan penopang paling kuat perekonomian Indonesia bukan konglomerat, tetapi perekonomian rakyat,” katanya.
Bootcamp Diharapkan Tingkatkan Pendapatan Warga
Bootcamp ini dinilai penting karena berbagai lembaga ekonomi terbukti mampu mendorong peningkatan pendapatan masyarakat. Viva Yoga berharap kegiatan ini memperkuat pertumbuhan pelembagaan ekonomi dan memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional.
“Sehingga kawasan transmigrasi mampu berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian nasional,” tutupnya.
SYUKRI























