MAROS — Momentum perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 di Desa Pattiro Deceng, Kecamatan Camba, Kabupaten Maros, menjadi momen tak terlupakan bagi masyarakat setempat. Berkat kolaborasi antara mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari tiga kampus — UIN Alauddin Makassar, Universitas Muslim Maros (UMMA), dan Institut Teknologi & Bisnis Nobel Makassar — bersama Pemerintah Desa Pattiro Deceng, rangkaian acara berlangsung meriah dan sukses pada Selasa-Rabu, 19–20 Agustus 2025.
Dibuka secara resmi oleh Sekretaris Desa Pattiro Deceng, Agus Salim, S.Pd., acara ini dipusatkan di Aula P4S Asamayama dan disambut antusiasme tinggi dari seluruh lapisan masyarakat. Selama dua hari, halaman aula tersebut dipenuhi keceriaan, tawa, dan semangat kebersamaan dalam memeriahkan lomba-lomba khas 17-an.
Perlombaan Seru, Semangat Gotong Royong, dan Kebersamaan
Rangkaian perlombaan dibagi menjadi dua kategori, yakni kelompok dan individu. Di antaranya meliputi Estafet Tepung, Ulat Balon, Makan Kerupuk, Lari Kelereng, Bola Goyang, Balap Karung, Menyusun Huruf Hijaiyah, dan Adzan.
Antusiasme warga sungguh luar biasa. Mulai dari anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak, hingga para pemuda-pemudi, semua ikut ambil bagian. Sorak-sorai penonton dan tawa riang menambah keseruan suasana, membuat perayaan ini terasa lebih istimewa dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Apresiasi Pemerintah Desa: Momentum Kebangkitan Pattiro Deceng
Kepala Desa Pattiro Deceng, Abdul Kadir, mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas suksesnya acara tersebut:
“Kami merasa senang dan terbantu dengan adanya mahasiswa KKN. Kehadiran mereka membawa semangat baru bagi warga, apalagi di momentum kemerdekaan ini. Harapannya, tradisi gotong royong dan kebersamaan seperti ini bisa terus dijaga. Ini adalah pertama kalinya desa kami menyelenggarakan perayaan 17-an di tingkat desa. Biasanya, kegiatan dipusatkan di kecamatan. Jadi ini sebuah kemajuan besar bagi Pattiro Deceng,” ujarnya.
Menurut Abdul Kadir, kegiatan ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga menjadi langkah awal meningkatkan kekompakan warga, mempererat tali silaturahmi, serta menumbuhkan semangat persatuan di tengah masyarakat.
Peran Aktif Mahasiswa KKN: Sinergi untuk Kemajuan Desa
Helmy Hidayat Ismail, selaku Ketua Panitia, menuturkan bahwa antusiasme masyarakat jauh melampaui ekspektasi:
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dan tidak menyangka antusias masyarakat begitu tinggi. Mulai dari anak-anak hingga orang tua, semuanya ikut serta dengan penuh semangat. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung kegiatan ini. Kami memohon maaf jika ada kekurangan dalam persiapan maupun pelaksanaan,” jelas Helmy.
Koordinator Desa KKN UIN Alauddin Makassar, Abd Rauf, menegaskan bahwa acara ini tidak hanya memeriahkan HUT RI, tetapi juga memberikan dampak positif bagi generasi muda:
“Semoga kegiatan ini memotivasi anak-anak untuk lebih giat belajar, terutama di bidang keagamaan, serta mempererat silaturahmi antarwarga dan perangkat desa,” tuturnya.
Sementara itu, Aditia, Koordinator Desa KKN Institut Teknologi & Bisnis Nobel Makassar, menilai kegiatan ini menjadi pengalaman berharga:
“Kami merasa terhormat bisa berkolaborasi lintas kampus bersama masyarakat Pattiro Deceng. Semangat kebersamaan ini sangat terasa, bukan hanya saat lomba berlangsung, tetapi sejak tahap persiapan. Kami berharap sinergi ini terus berlanjut, bahkan setelah program KKN berakhir,” ujarnya.
Senada dengan itu, Awaluddin, Koordinator Desa KKN UMMA, juga menyampaikan apresiasinya:
“Saya sangat bangga bisa menjadi bagian dari kegiatan ini. Kolaborasi mahasiswa dari tiga kampus bersama masyarakat membuktikan bahwa kebersamaan adalah kekuatan. Kegiatan ini bukan sekadar lomba, tapi juga wadah mempererat silaturahmi, menumbuhkan semangat gotong royong, dan meningkatkan rasa cinta tanah air,” ungkapnya.
Pattiro Deceng Siap Berbenah untuk Masa Depan
Perayaan HUT RI ke-80 di Desa Pattiro Deceng tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan mahasiswa dapat membawa perubahan positif. Tradisi gotong royong, semangat kebersamaan, dan nilai-nilai persatuan yang lahir dari kegiatan ini diharapkan menjadi modal penting dalam pembangunan desa ke depan.
Kegiatan ini menegaskan bahwa Pattiro Deceng bukan hanya desa yang semarak, tetapi juga desa yang bersatu dan siap berkembang melalui kerja sama lintas elemen masyarakat.
HAMZAN