JAKARTA, Seorang nasabah perusahaan trading TPFx, Arifin, mengaku kesulitan menarik dana investasinya senilai Rp2 miliar. Dana tersebut dititipkan melalui salah satu marketing perusahaan bernama Anita, yang dikenal Arifin sejak lama.
Arifin menceritakan, awalnya ia menanamkan modal sebesar Rp200 juta. Atas saran marketing, ia kemudian menambah investasi Rp800 juta, dan terakhir Rp1 miliar. Total dana yang disetorkan mencapai Rp2 miliar.
Namun, saat hendak menarik kembali dananya, Arifin terkendala sistem perusahaan. Ia tidak memiliki kuasa penuh atas akun trading miliknya, hingga akhirnya diketahui sistem terkunci. Kondisi ini memunculkan kecurigaan bahwa dananya tidak dapat dikembalikan sepenuhnya.
Upaya mediasi telah dilakukan sebanyak empat kali, tetapi tidak menghasilkan kesepakatan. Pihak marketing hanya mampu mengembalikan Rp950 juta, jauh dari total investasi Rp2 miliar. Jumlah tersebut didapat Anita setelah menggadaikan aset pribadi dan dibantu perusahaan dengan pinjaman Rp750 juta.
Pertemuan itu sempat berlangsung tegang. Arifin menolak pengembalian sebagian karena menuntut dana penuh sesuai investasi yang telah ditanamkan.
Di sisi lain, kehadiran empat orang berseragam Brimob dalam pertemuan menimbulkan tanda tanya. Mereka disebut hadir atas perintah komandan untuk menjaga situasi jika terjadi keributan. Kantor perusahaan itu juga diduga terafiliasi dengan salah satu kelompok bisnis besar di Indonesia.
Hingga akhir pertemuan, belum ada kesepakatan. Kedua pihak berencana melanjutkan mediasi pekan depan dengan harapan menemukan solusi yang menjaga nama baik masing-masing.
SYUKRI