TAKALAR — Kasus dugaan pencurian kapal nelayan di Takalar berubah menjadi drama penuh intrik. Hasang Tobo, warga Galesong Baru, bersama keluarganya harus berjibaku mengejar kapal miliknya yang hilang hingga ke laut lepas. Namun, ketika pelaku berhasil dihentikan, justru muncul dugaan keterlibatan oknum aparat yang membuat kasus ini semakin panas.
Kapal milik Hasang dilaporkan hilang pada 10 September 2025 di perairan Barombong. Tanpa menunggu aparat, ia bersama keluarganya nekat melakukan pencarian dengan perahu seadanya. Usaha itu berbuah hasil. Mereka menemukan kapal yang diduga dicuri dan langsung mengejarnya.
“Sempat terjadi aksi kejar-kejaran yang menegangkan di tengah laut. Akhirnya kapal bisa dihentikan,” ujar Hasang Tobo.
Namun, momen penangkapan justru menimbulkan polemik. Dalam video yang kini beredar, terlihat seorang anggota Polairut bernama Aipda Syahrir datang menjemput terduga pelaku utama, bukan mengamankan untuk diproses hukum. “Kami punya bukti video pengakuan awak kapal, juga rekaman saat Aipda Syahrir menjemput otak pencurian. Bahkan kami mengidentifikasi keterlibatan oknum TNI berinisial N,” tegas Hasang.
Kasus ini pun kini menjadi sorotan publik. Hasang bersama keluarga meminta perlindungan agar tidak ada intimidasi. “Kami hanya rakyat kecil yang mencari hasil laut untuk hidup. Tolong aparat netral,” harapnya.
Sementara itu, pihak Kodam XIV/Hasanuddin melalui Dinas Penerangan menyampaikan bahwa masalah ini sudah pernah dimediasi oleh Danramil, LSM, dan pihak terkait. Menurut versi mereka, kasus kapal tersebut berkaitan dengan persoalan utang-piutang antara korban dan pelaku. Bahkan disebutkan kapal sempat dipindahkan sendiri oleh Hasang ke Barombong karena ada calon pembeli.
Meski begitu, kisah penuh teka-teki ini masih jauh dari kata selesai. Publik kini menunggu langkah tegas kepolisian dan pihak militer untuk memastikan kebenaran kasus yang menyeret nama aparat.
USMAN. A