JAKARTA – Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005–2015, Prof. Dr. Din Syamsuddin, menyatakan dukungannya terhadap usulan penetapan Presiden RI ke-2 Almarhum Jenderal Soeharto sebagai Pahlawan Nasional. Hal tersebut ia sampaikan di sela acara gala dinner World Peace Forum IX di Galeri Nasional, Gambir, Jakarta Pusat.
Din mengatakan, selama 32 tahun masa pemerintahan Soeharto, ia melihat secara langsung komitmen sang presiden dalam membangun bangsa.
“Saya tahu pasti, bahkan secara dekat, bahwa beliau adalah pemimpin yang memiliki komitmen kuat membangun bangsa dan negara. Tidak terbantahkan bahwa selama masa kepemimpinannya, Indonesia mengalami pembangunan yang signifikan. Karena itu tidak berlebihan jika beliau disebut Bapak Pembangunan,” ujar Din.
Soeharto dan Hubungan dengan Islam
Din Syamsuddin juga menilai kedekatan Soeharto dengan umat Islam bukanlah penilaian subjektif, melainkan fakta historis yang berdampak luas bagi masyarakat mayoritas Muslim di Indonesia.
“Dari sudut pandang Muhammadiyah maupun MUI ketika saya menjabat, komitmen beliau terhadap umat Islam terlihat jelas, terutama menjelang akhir masa kepemimpinannya. Walaupun ada sebagian kelompok yang tidak sepakat, sejarah tetap mencatat kontribusi tersebut,” katanya.
Menurut Din, aspek-aspek inilah yang membuat figur Soeharto layak dipertimbangkan untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.
Ajakan untuk Menghargai Jasa Tokoh Bangsa
Din menutup pernyataannya dengan imbauan agar masyarakat dapat melihat isu ini secara objektif dan proporsional.
“Kita harus memahami sejarah dengan sebaik-baiknya. Banyak pahlawan tanpa tanda jasa yang layak dihargai oleh bangsa Indonesia. Jadilah bangsa yang menghormati para pahlawannya,” ujar Din.
SYUKRI























