MAROS — Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Sulawesi Selatan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) di Baruga Utama Taman Wisata Alam Bantimurung, Kabupaten Maros. Kegiatan yang berlangsung pada 21–22 November 2025 ini menjadi langkah peningkatan kompetensi dan profesionalisme bagi para pemandu gunung di wilayah Sulsel.
Pembina APGI Sulsel, Ilham Rusli, menegaskan bahwa pelatihan teknis menjadi kebutuhan mendasar bagi pemandu gunung, mengingat tugas mereka erat dengan aspek keselamatan dan layanan kepada masyarakat.
“Bimtek ini sangat penting bagi anggota APGI Sulsel. Sebagai jasa pemandu gunung, mereka harus menguasai berbagai keterampilan dan pengetahuan untuk memastikan keselamatan, kenyamanan, dan pengalaman positif bagi klien,” ujarnya.
Ilham menambahkan bahwa peningkatan profesionalitas menjadi fokus utama kegiatan ini. “Melalui Bimtek, seluruh peserta akan diuji kompetensinya sebelum mengikuti proses sertifikasi,” jelasnya.
Ketua APGI Sulsel, Indar, menyebutkan bahwa pelaksanaan Bimtek dan sertifikasi tahun ini dibatasi hanya untuk 12 peserta.
“Kuota maksimal 12 peserta merupakan ketentuan dari APGI Pusat. Kami sebenarnya diberi ruang untuk merekrut dari daerah, namun tetap mengikuti batasan yang telah ditetapkan,” kata Indar.
Ia menjelaskan bahwa pendaftaran dilakukan secara online, kemudian dilanjutkan dengan verifikasi berkas calon peserta sebelum dinyatakan terdaftar secara resmi. Program ini didukung APGI Pusat, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), LSP Angin Mamiri, serta mendapat dukungan organisasi pelaksana dan teknis dari berbagai pihak.
Dukungan Pemerintah Daerah
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Maros, H. Suardi Sawedi, S.E., turut mengapresiasi penyelenggaraan Bimtek tersebut. Ia menilai peningkatan kompetensi pemandu gunung memiliki dampak langsung terhadap kualitas pariwisata Maros.
“Kegiatan ini sangat kita apresiasi karena profesionalisme pemandu gunung adalah bagian penting dari citra pariwisata Maros. Mereka berada di garis depan pelayanan wisata alam, sehingga kemampuan dan sertifikasi menjadi standar yang harus dipenuhi,” ujar Suardi.
Ia berharap Bimtek seperti ini dapat berlangsung rutin dan melahirkan pemandu gunung berstandar nasional. “Dengan kompetensi yang baik, kita bukan hanya menjaga keselamatan wisatawan, tetapi juga meningkatkan kepercayaan publik dan daya saing pariwisata Maros di tingkat regional maupun nasional,” tambahnya.
Dorong Standar Layanan Wisata Alam
Bimtek APGI Sulsel di Bantimurung ini menjadi bagian dari upaya memperkuat SDM pariwisata berbasis alam. Melalui pelatihan, sertifikasi, dan pendampingan, APGI menargetkan lahirnya pemandu gunung yang tersertifikasi dan siap bertugas di lapangan dengan standar profesional.
Kegiatan ini juga dinilai strategis mengingat Maros merupakan salah satu daerah wisata alam unggulan di Sulawesi Selatan dengan kawasan karst, pegunungan, hingga wisata trekking dan jelajah alam yang semakin diminati wisatawan.
HAMZAN


















