BANDUNG — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menghadiri Sidang Senat Terbuka Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) dalam rangka pengukuhan mahasiswa baru dan wisuda sarjana serta pascasarjana tahun akademik 2025–2026, yang digelar di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/10/2025).
Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo turut mengukuhkan wisudawan sarjana dan pascasarjana tahun akademik 2025. UKRI sendiri pada tahun akademik ini menerima sebanyak 1.142 mahasiswa baru jenjang S1 dan S2, dengan 99 persen di antaranya merupakan penerima beasiswa. Selain itu, setiap mahasiswa memperoleh uang saku sebesar Rp7,2 juta per semester.
Namun, momen menarik terjadi saat sesi foto bersama. MC acara secara terbuka menyebut bahwa Presiden RI juga menjabat sebagai Ketua Yayasan UKRI, sementara Rektor UKRI Prof. Sufmi Dasco Ahmad diketahui juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI.
Pernyataan tersebut sontak memicu perhatian publik. Sejumlah pihak menyoroti aspek etika dan potensi konflik kepentingan, mengingat seorang Presiden aktif merangkap sebagai ketua yayasan perguruan tinggi, sementara pimpinan universitas tersebut juga memegang jabatan politik strategis di lembaga legislatif.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Istana maupun Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi terkait posisi ganda Presiden di lingkungan yayasan pendidikan tersebut.
SYUKRI























