Reporter : Syukri
JAKARTA — Ribuan massa yang berasal dari elemen mahasiswa, pelajar, dan masyarakat menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat. Mereka menolak rencana kenaikan tunjangan anggota DPR RI yang dianggap tidak adil di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang berat.
Aksi berlangsung damai sejak pagi, namun memanas ketika sebagian demonstran melakukan tindakan vandalisme, seperti merusak barrier busway, melempar batu, petasan, bahkan molotov ke arah aparat keamanan .
Aparat gabungan, terdiri dari Polri, TNI, dan Satpol PP, sekitar 1.250 personel, dikerahkan untuk mengamankan lokasi. Gas air mata dan water cannon digunakan untuk membubarkan massa yang telah menyebar hingga kawasan Pejompongan dan Slipi .
Sebanyak 15 orang diamankan, termasuk 4 pelajar SMA/SMK, atas dugaan keterlibatan dalam kerusuhan maupun vandalisme. Para pelajar akan dipanggil pihak sekolah dan orang tua untuk pembinaan. Sedangkan 2 demonstran lain ditangkap di area Kolong Jembatan Pejompongan saat melempar batu dan petasan .
Salah satu saksi aksi menerangkan, “Situasi memanas ketika barikade DPR mulai didesak, massa melempar batu, situasi langsung ricuh.” Aparat merespons agresi dengan gas air mata, yang memicu kerumunan berhamburan ke berbagai arah .
Aksi akhirnya mereda dan massa dibubarkan setelah aparat berhasil memukul mundur pendemo hingga sekitar area hotel Mulia, Senayan. Situasi mulai kondusif sebelum malam menjelang.
Editor : Jum