Pete-Pete Terbakar Saat Isi Pertalite, SPBU di Maros Nyaris Meledak

Pete-Pete Terbakar Saat Isi Pertalite, SPBU di Maros Nyaris Meledak

MAROS Metrosulsel.com — Kepanikan pecah di SPBU Kariango, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu malam, 14 Juni 2025. Sebuah angkutan kota jenis Pete-Pete mendadak terbakar hebat saat sedang mengisi bahan bakar jenis Pertalite. Api menjalar cepat dari bagian belakang kendaraan, nyaris memicu ledakan besar di lokasi yang menyimpan ribuan liter BBM.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.44 WITA, tepat di jalur pengisian utama. Saksi mata menyebut api muncul setelah terdengar suara letupan dari bagian mesin kendaraan. “Kami lihat percikan api dari belakang Pete-Pete itu, lalu langsung membesar. Orang-orang teriak dan lari menyelamatkan diri.

Kepanikan sempat merebak karena posisi kendaraan sangat dekat dengan tangki penyimpanan bahan bakar SPBU. Petugas operator disebut tak sempat mengambil alat pemadam ringan. Tim pemadam kebakaran Maros baru tiba beberapa menit kemudian setelah 6 unit armada diberangkatkan dari tiga pos: Tanralili, Moncongloe, dan Markas Komando Damkar. Sekitar 30 personel terlibat dalam operasi pemadaman.

“Kami tidak bisa ambil risiko. Ini SPBU, kalau terlambat, bisa meledak,” kata seorang komandan regu pemadam. Api berhasil dikendalikan dalam tempo kurang dari satu jam. Hingga berita ini disusun, proses pendinginan masih berlangsung guna mencegah sisa bara api menyulut kembali.

Peristiwa ini kembali membuka borok pengawasan keselamatan di SPBU wilayah Maros. Investigasi cepat di lokasi menemukan tidak mampunya ketersediaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) aktif di sekitar dispenser menangani kebakaran ini. Prosedur standar seperti mematikan mesin kendaraan saat pengisian bahan bakar juga dilaporkan diabaikan.

“Mesin Pete-Pete itu masih menyala waktu mengisi Pertalite. Itu fatal,” ujar sumber di lokasi kejadian yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak Dinas Perhubungan Maros maupun Pertamina soal standar keamanan operasional di SPBU tersebut. Tak ada pula tanda-tanda audit keselamatan sebelumnya.

Pete-Pete malang itu diketahui milik Hamzah, warga Desa Pucak, Kecamatan Tompobulu. Nomor telepon yang bersangkutan tidak aktif, pesan WhatsApp yang dikirimkan oleh wartawan belum dibalas. Sumber menyebut Hamzah kemungkinan tidak berada di dalam kendaraan saat kejadian.

Kepolisian Maros menyatakan tengah mengumpulkan rekaman CCTV SPBU untuk memastikan penyebab awal ledakan. Dugaan awal mengarah pada korsleting listrik yang tersulut uap bensin dari tangki yang terbuka.

“Kami akan periksa prosedur pengisian dan kondisi kendaraan. SPBU ini bukan yang pertama kali luput dari pengawasan,” ujar perwira penyidik dari Polres Maros yang enggan disebutkan namanya.

Kasus ini bukan insiden pertama. Dalam lima tahun terakhir, tercatat sedikitnya tiga kebakaran kendaraan saat pengisian BBM di SPBU wilayah Sulawesi Selatan, sebagian besar disebabkan kelalaian standar operasional dan lemahnya pengawasan regulator.

Ledakan besar mungkin tak terjadi malam itu. Namun, jika alarm ini kembali diabaikan, bukan tak mungkin kejadian berikutnya memakan korban nyawa.

JUMADI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *